Visualisasi Program Desa Vokasi

Pelaksanaan desa vokasi di Kelurahan Mangkang Kulon terdapat di beberapa lokasi, diantaranya yang terlihat

dalam peta berikut ini:


Adapun kegiatan desa vokasi yang ada di kelurahan Mangkang Kulon ini meliputi 5 Kegiatan yaitu:
1. Program Penggemukan Kepiting
2. Program Pengolahan Terasi

3. Program Cabut Duri Bandeng


4. Program Penanaman Bakau


5. Program Kerajinan

AN

Desa Vokasi

Pemahaman Desa Vokasi
Program Pengembangan Desa Vokasi merupakan wujud implementasi program Pendidikan Kecakapan Hidup/kewirausahaan dalam spektrum perdesaan dengan pendekatan kawasan, yaitu kawasan perdesaan. Program Desa Vokasi dimaksudkan untuk mengembangkan sumberdaya manusia dan lingkungan yang dilandasi oleh nilai-nilai budaya dan pemanfaatan potensi lokal. Melalui program Desa Vokasi ini diharapkan terbentuk kawasan desa yang menjadi sentra beragam vokasi, dan terbentuknya kelompok-kelompok usaha yang memanfaatkan potensi sumberdaya dan kearifan lokal.
Dengan demikian, warga masyarakat dapat belajar dan berlatih menguasai keterampilan yang dapat dimanfaatkan untuk bekerja atau menciptakan lapangan kerja sesuai dengan sumberdaya yang ada di wilayahnya, sehingga taraf hidup masyarakat semakin meningkat (Juklak Desa Vokasi, 2011)

Kriteria Desa Vokasi
Penentuan desa vokasi ditentukan oleh beberapa criteria yang harus dipenuhi yaitu diantaranya (Juklak Desa Vokasi, 2011):
·         Desa yang telah memiliki perangkat desa lengkap sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.
·         Desa yang memiliki kelengkapan sumber daya alam, sumberdaya manusia, dan sumberdaya buatan yang mendukung tercapainya tujuan percontohan program desa vokasi.
·         Desa memiliki infrastruktur yang menunjang terselenggarakannya proses pembelajaran dan kewirausahaan masyarakat.
·         Ada persetujuan dukungan pengembangan dan pelestaraian percontohan program desa vokasi dari pemerintahan desa,  dan lembaga Pembina desa

Indikator Keberhasilan Program Desa Vokasi
Indikator Keberhasilan Penyelenggaraan desa vokasi  dapa dilihat dari berbagai aspek, diantaranya :
A.            Kelembagaan 
·         Memiliki struktur organisasi kelembagaan yang jelas, minimal terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara.
·         Menjadi pusat sumber belajar (PSB) dalam pelaksanaan program desa vokasi, dengan dibuktikan adanya daftar peserta didik, studi banding, observasi, konsultasi dll.
B.            Pembelajaran 
Pembelajaran percontohan program desa vokasi, memenuhi kriteria, sebagai berikut:
1.       Kriteria isi
  •   Memiliki rencana percontohan program desa vokasi minimal 3 tahun.
  •   Memiliki rencana pembelajaran dan rintisan kewirausahaan  Kriteria proses
  • Rencana pembelajaran disusun berdasarkan yang disusun oleh pendidik.
  • Pengorganisasian kelompok belajar percontohan.
  • Pengorganisasian sumber belajar dan sarana pembelajaran.
  • Jadwal belajar dan rintisan kewirausahaan.
  •   Pembelajaran, pendampingan dan pembinaan.
  •   Evaluasi proses dan evaluasi hasil pembelajaran.
2.        Kriteria Kompetensi Lulusan
  • Memiliki kompetensi dibidang teori dan praktek berdasarkan hasil tes dari narasumber.
  •   Membuka dan atau mengembangkan usaha berdasarkan hasil pembelajaran percotohan desa vokasi.
  •   Meningkatnya pendapatan/penghasilan.
  •   Dapat membuka peluang pekerjaan bagi orang lain
3.       Kriteria Keberhasilan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
  • Mendorong meningkatnya motivasi peserta didik
  •   Menciptakan suasana belajar yang produktif.
  •   Mampu mengembangkan jaringan dengan mitra kerja.
  •   Mendorong terwujudnya sikap kewirausahaan bagi peserta didik.
4.       Kriteria  Sarana dan Prasarana
  • Jumlah dan kualitas sarana prasarana dapat dipergunakan untuk mendukung tercapainya tujuan program desa vokasi.
  •   Dapat dimanfaatkan secara mudah, tersedia dan disesuaikan dengan kebutuhan proses pembelajaran dan kegiatan rintisan desa vokasi.
5.       Kriteria Keberhasilan Pengelolaan
  •   Lembaga Penyelenggara desa vokasi merumuskan dan menetapkan visi, misi, tujuan, dan perencanaan serta memiliki dokumennya.
  •   Lembaga penyelenggara percontohan program desa vokasi melaksanakan sosialisasi visi, misi, tujuan, dan perencanaan kepada semua pendidik, peserta didik, dan  unsur lain yang terkait.
  •   Lembaga penyelenggara percontohan program desa vokasi mempunyai pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara tertulis yang mudah dibaca oleh pihak terkait meliputi: program pembelajaran, rencana dan jadwal pembelajaran, dan tata tertib.
  •   Lembaga penyelenggara percontohan program desa vokasi melaporkan hasil pengawasan pengelolaan secara tertulis kepada pimpinan lembaga dan pembina.
6.        Kriteria Keberhasilan Pembiayaan
  • Adanya pembukuan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan
  •  Adanya analisis unit cost perjenis usaha.
  •   Adanya laporan keuangan
7.        Kriteria Keberhasilan Penilaian
  •  Memiliki jadwal penilaian secara periodik
  •   Aspek penilaian mengacu pada standar penilaian yang telah diakui secara nasional/internasional/lembaga profesi/narasumber.
  • Penilaian melibatkan organisasi profesi.
  • Terdapat mekanisme remedial.
  • Memiliki acuan/standar lulusan.
C.            Jaringan Kemitraan
Lembaga yang menjadi percontohan program desa vokasi telah menjalin kemitraan dengan lembaga mitra sesuai dengan fungsinya pada saat proses pembelajaran dan fase pelestarian program desa vokasi (Juknis Desa Vokasi, 2011)

Sekilas Kelurahan Mangkang Kulon


Kelurahan Mangkang kulon merupakan salah satu kelurahan di kecamatan Tugu yang terletak kurang lebih  15 km dari  pusat kota dengan tingkat aksesibilitas yang tinggi karena berada di jalur strategis antar kota. Kelurahan Mangkang Kulon mempunyai luas wilayah 346,510 ha, dengan batas wilayah sebagai berikut:
·         Sebelah Utara           : Sumberejo Kendal
·         Sebelah Selatan        :  Jl. Jend Oerip Sumoharjo
·         Sebelah Barat            : Sumberejo Kendal
·         Sebelah Timur           : Kelurahan Mangunharjo 

       Karakteristik Penduduk Kelurahan Mangkang Kulon
Kelurahan Mangkang Kulon memiliki Jumlah penduduk sebanyak 4322 jiwa dengan proporsi usia didominasi oleh usia produktif sebesar 55% dari total jumlah penduduk. Banyaknya usia produktif merupakan potensi yang cukup bagus dalam upaya pengembangan Kelurahan Mangkang Kulon sebagai desa vokasi

Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa dominasi usia produktif sangat terlihat, dan hal ini merupakan potensi sumber daya manusia yang cukup tinggi. Sumber daya manusia yang tersedia tersebut dapat dimanfaatkan guna mendukung suksenya program desa vokasi. Banyaknya jumlah usia produktif di kelurahan Mangkang Kulon ini memiliki mata pencaharian yang beragam. Dominasi mata pencaharian masyarakat Mangkang Kulon adalah buruh tani, jasa, karyawan dan  pedagang. Nelayan hanya terdapat 3% dari total mata pencaharian penduduk sehingga terlihat bahwa karakteristik masyarakat masih menggantungkan pada pertanian daripada hasil laut, padahal kelurahan Mangkang kulon merupakan salah satu daerah pesisir.


Berdasarkan gambar di atas mata pencaharian masyarakat Kelurahan Mangkang Kulon didominasi pada sektor pertanian dan berdasarkan data Monografi desa, komoditas pertanian yang terbesar adalah padi dan palawija. Komoditas yang dihasilkan kelurahan Mangkang Kulon tidak hanya komoditas pertanian namun sebagai daerah pesisir Kelurahan Mangkang Kulon juga memiliki hasil usaha perikanan. Komoditas hasil pertanian berupa padi dan palawija mendominasi hingga 98%, 1% lainnya untuk sayur dan 1% lainnya untuk komoditas buah. Hasil tangkapan ikan di Kelurahan Mangkang Kulon kurang lebih sebanyak 12 ton (Monografi, 2011).